Inilah Aku-Keputusan (Part 5)
Jarum jam sudah berada di angka 8. Aku mulai bersiap-siap untuk mandi, karena pagi ini aku harus ikut ke rumah sakit. Mataku masih tampak bengkak karena semalaman menangis. Pun suasana rumah jadi tak seramai biasanya. Semuanya serba terdiam. Seperti tak menyangka ada kejadian ini. Ku langkahkan kaki ke kamar mandi. Tampak ku lihat papa dan mamaku kembali memandangiku. Aku yang kini terang-terangan pakai pakaian perempuan. Sejak ketahuan semalam, aku tekad tak mau pakai pakaian laki-laki lagi. Toh udah kepalang basah ketahuan, dan sudah kuutarakan niatku jadi perempuan. Sampai di kamar mandi, kulepas satu persatu pakaianku. Daster lembut dari satin itu kugantung di pintu kamar mandi. Kulepas perlahan bra kawat yang membentuk payudaraku, dan celana dalam lembut yang melindungi kemaluanku. Kini aku sudah tak lagi menangis. Sudah siap menatap apa yang akan terjadi selanjutnya. "Dil, ayo cepat. Pakaianmu udah mama siapkan di kamar ya," kata mama sejenak mengaburkan lamu...